Cara Mengatur Keuangan

Cara Mengatur Keuangan, dari Skala Prioritas Hingga Aplikasi Buku Bank

Cara mengatur keuangan, baik mingguan atau bulanan ternyata susah-susah gampang dilakukan. Oleh karena itu, sebagian orang mencoba berguru melalui pakar yang menulis berbagai tulisan online, termasuk dalam artikel berikut. Dengan membaca tips-tips mengatur keuangan yang baik dan benar misalnya, Anda bisa memperoleh berbagai manfaat perihal masa depan finansial, lho. 

Cara Mengatur Keuangan yang Baik dan Benar

Ternyata, mengatur keuangan tidak sebatas memperhitungkan pemasukan atau pengeluaran begitu saja, tetapi juga mempelajari perihal menyeimbangkan keduanya. Tujuannya agar Anda tidak mengalami defisit. Oleh karena itu, disarankan mengetahui berbagai detail pengeluaran dengan baik, mulai dari pengeluaran jangka pendek atau panjang. Bahkan, orang-orang juga disarankan melakukan penghematan untuk kesehatan finansial.

  1. Menyusun Skala Prioritas

Cara pertama mengatur keuangan ialah dengan menyusun skala prioritas. Jadi, tidak ada salahnya membuat daftar kebutuhan secara berkala, baik dari kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Prinsipnya, gaji mingguan atau bulanan dipakai untuk memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Lantas, kebutuhan sekunder dan tersier di urutan terakhir.

  1. Memakai Prinsip 50-20-30

Prinsip ini tidak kalah sederhana dari menyusun skala prioritas, sebab cara mengatur keuangan memakai prinsip 50-20-30 juga dapat diaplikasikan semua orang. Intinya, prinsip ini mengajarkan bahwa gaji mingguan atau bulanan sebaiknya dialokasikan memakai presentasi tertentu, yakni 50% untuk biaya sehari-hari, 20% untuk tabungan dan investasi, serta 30% untuk hiburan.

Misalnya, prinsip 50% dipakai untuk biaya konsumsi, transportasi, membayar tagihan listrik, dan lain-lain. Sedangkan prinsip 20% dipakai untuk dana darurat, seperti sakit, kendaraan rusak, kehilangan ponsel, dan berbagai kejadian tak terduga lainnya. Terakhir, prinsip 30% untuk memenuhi keinginan Anda, baik untuk berlibur atau membeli barang-barang tersier tertentu.

  1. Merencanakan Dana Pensiun

Rasanya, tidak banyak orang mau repot-repot memikirkan dana pensiun ketika di usia produktif. Padahal, semua orang akan menua sehingga tidak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Oleh karena itu, dana pensiun merupakan hal pokok yang sebaiknya direncanakan. Misalnya dengan menyisihkan 10% dari gaji mingguan atau bulanan untuk masa tua.

  1. Memanfaatkan Berbagai Benefit Asuransi

Siapa bilang polis asuransi jiwa hanya dicairkan ketika tertanggung telah meninggal? Nyatanya, beberapa polis asuransi menawarkan opsi percepatan manfaat, yakni jaminan kematian yang dapat dicairkan ketika tertanggung masih hidup. Jadi, sebagian dana dapat dipakai untuk kebutuhan darurat tertanggung. Dengan demikian, Anda dapat dikatakan telah memanfaatkan asuransi secara optimal. 

Misalnya, Ruri membeli polis asuransi untuk orang tuanya. Akan tetapi, orang tua Ruri jatuh sakit sehingga membutuhkan biaya pengobatan. Dengan demikian, pihak asuransi akan mencairkan sebagian dana kematian untuk pengobatan tersebut. Sisanya, akan dicairkan saat orang tua Ruri telah meninggal. Intinya, asuransi merupakan cara mengatur keuangan yang menguntungkan.

  1. Memutuskan Bijak Memakai Kartu Kredit dengan Bantuan Aplikasi Buku Bank

Kartu kredit kerap menjadi momok untuk orang-orang yang mencoba mengatur keuangan. Akan tetapi, dengan bantuan aplikasi bukubank.com, Anda dapat mengatur transaksi secara bijak. Pasalnya, buku bank merupakan  aplikasi yang didesain khusus untuk memberi notifikasi dan laporan transaksi. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh rincian mendetail untuk mengambil keputusan finansial. 

Intinya, dengan mengatur keuangan secara baik dan benar, Anda mungkin dapat memperoleh kehidupan yang tenang dan berkualitas. Sebaiknya, Anda juga membuat komitmen agar tidak tergoda untuk menggelontorkan pengeluaran yang tidak mendesak. Jadi, bersikap cerdas adalah kuncinya. Oleh karena itu, pahami cara mengatur keuangan dengan baik, ya.

Scroll to Top